Tidak ada dana yang cukup dari negara untuk pengembangan pesawat Superjet 100. Harian itu menuliskan kondisi keuangan yang semakin menipis menempatkan proyek penerbangan ini diambang kebangkrutan.
Dana besar telah diinvestasikan untuk pengembangan pesawat ini. Antara tahun 2003 hingga 2010, setidaknya dana sebesar US$563 juta telah ditanamkan ke Sukhoi Civil Aircraft --sebagai perusahaan pembuat pesawat--dan NPO Saturn-- sebagai pembuat mesin pesawat. Selain itu, ada juga dana non-anggaran sebesar US$903 miliar.
Untuk membuat satu pesawat Superjet 100 tanpa mesin menghabiskan dana dari pemerintah sebesar US$413 juta dan dana non-anggaran dari investor sekitar US$676 juta. Ketika pesawat disertifikasi pada 2011, pemerintah Rusia memotong anggaran, karena untuk pesawat yang sudah terbang tidak lagi memiliki hak menerima bantuan negara.
Vedomosti juga menuliskan, saat ini Superjet kemungkinan kehilangan kontrak dengan sejumlah pembeli potensialnya, karena tidak mampu memproduksi pesawat dalam jumlah yang disepakati, sebagai dampak kekurangan finansial.
Harian ini mengutip sumber di Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, yang mengatakan bahwa pemerintah tengah menawarkan pinjaman sebesar US$500 juta hingga US$666 juta dengan bunga rendah untuk perusahaan pembuat pesawat ini.
"Kami paham bahwa perusahaan ini (Sukhoi Civil Aircraft dan NPO Saturn) tidak memiliki sumber pendanaan lain. Tidak seperti Boeing dan Airbus, mereka tidak memiliki proyek-proyek yang menguntungkan lainnya untuk menutupi biaya pembuatan pesawat yang baru," kata sumber tersebut. Pihak Sukhoi Civil Aircraft sendiri menolak berkomentar terkait berita ini.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 pernah jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, Indonesia, pada 9 Mei 2012, saat melakukan demo terbang. Sebanyak 45 orang yang berada di pesawat itu tewas. Hingga kini, penyelidikan yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hasilnya belum dipublikasikan. (umi)
sumber :http://dunia.news.viva.co.id/news/read/337030-misteri-hilangnya-pesawat-rusia-di-ural
No comments:
Post a Comment