ISI
Quote:
Belalang murah...belalang murah, sayang anak...sayang anak... |
Pada musim-musim menjelang panen padi, belalang kayu banyak ditemukan, seringkali dalam jumlah besar. Tidak heran banyak penduduk Wonosari menjadikan berjualan belalang sebagai mata pencaharian musiman. Dalam sehari mereka dapat mengumpulkan hingga ratusan belalang dari kebun-kebun atau lading, sehingga uang puluhan ribu dapat mereka kantongi. Dan bukan hanya masyarakat sekitar Wonosari yang menjadikan belalang goreng sebagai lauk, beberapa pengendara mobil dari luar kota yang melintas juga banyak yang tertarik sebagai oleh-oleh.
Belalang Goreng Yummy |
Karena jago meloncat dan terbang itulah, sehingga cukup sulit untuk menangkap seekor belalang dewasa dengan tangan kosong. Penduduk biasa menggunakan galah yang ujungnya diberi jarring kecil untuk menangkapnya. Sebelum memasaknya, belalang direndam dalam air panas sehingga mati. Kemudian jangan lupa untuk membuang kotoran, sayap dan kaki belakang. Pada kaki belakang ini terdapat duri-duri tajam, yang bisa tersangkut di tenggorokan kita.
Selain rasanya yang renyah dan enak, ternyata belalang juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Dalam setiap 100 gram ‘daging’ belalang, terkandung setidaknya 20,6 gram protein, 6,1 gram lemak, 35,2 gram kalsium dan 5 gram besi. Bahkan dalam porsi yang sama, belalang merupakan sumber protein yang lebih baik daripada daging ayam dan kambing. Lebih dari itu, belalang goreng juga rendah kolesterol dan lemak.
a
Selain di Wonosari, daerah-daerah lain yang biasa mengkonsumsi belalang adalah Pacitan, Wonogiri, Klaten juga di Nusa Tenggara. Sementara di luar negeri juga dimakan sebagai snack, seperti di Thailand, Mexico, Uganda dan beberapa negara Afrika dan Timur Tengah. Sementara di Australia disajikan dalam bentuk pizza belalang. Jadi tunggu apa lagi, makan belalang yuk! Pizza Belalang Ala Victoria |
Bonus! Lirik Belalang Tua Spoiler for belalang: Iwan Fals Belalang Tua Belalang tua diujung daun Warnanya kuning kecoklat coklatan Badannya bergoyang ditiup angin Mulutnya terus saja mengunyah Tak kenyang kenyang Sudut mata kananku tak sengaja Melihat belalang tua yang rakus Sambil menghisap dalam rokokku Kutulis syair Tentang hati yang khawatir Sebab menyaksikan Akhir dari kerakusan Belalang tua Yang tak kenyang kenyang Seperti sadar kuperhatikan Ia berhenti mengunyah Kepalanya mendongak keatas Matanya melotot melihatku tak senang Kakinya mencengkram daun Empat didepan dua dibelakang Bergerigi tajam Sungutnya masih gagah menusuk langit Berfungsi sebagai radar Belalang tua masih saja melihat marah kearahku Aku menjadi grogi dibuatnya Aku tak tahu apa yang dipikirkan Tiba tiba angin berhenti mendesir Daun pun berhenti bergoyang Walau hampir habis Daun tak jadi patah Belalang yang serakah Berhenti mengunyah # Kisah belalang tua diujung daun Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab kubilang tak kenyang kenyang Belalang tua diujung daun Dengan tenang meninggalkan harta karun Warnanya hijau kehitam hitaman Berserat berlendir Bulat lonjong sebesar biji kapas Angin yang berhenti mendesir Digantikan hujan rintik rintik Aku yang menulis syair Tentang hati yang khawatir Tak tahu kapan Kisah ini akan berakhir BACK TO # |
Spoiler for belalang:
No comments:
Post a Comment