Dahlan kagumi pria lulusan SD penemu PLTH
Pembangkit listrik tenaga hampa (PLTH) temuan warga Malang, Slamet Harianto berhasil mencuri perhatian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Sebagai bentuk dukungan dan rasa kagumnya kepada pria yang hanya lulusan SD ini, Dahlan mengaku sudah memesan pembangkit tanpa bahan bakar tersebut.
"Saya pesan, ini untuk memberi semangat bagi Pak Slamet yang tidak berhenti berpikir dan kreatif," ungkap Dahlan ketika dihubungi wartawan di Jakarta (25/7)
Bahan dasar PLTH temuan Slamet menggunakan karbon dari batok dan sabut kelapa. Fungsinya, karbon berguna sebagai baterai. Selanjutnya, baterai dari karbon batok kelapa itu, dijadikan alat penggerak untuk menghasilkan listrik.
Terbukti, pembangkit listrik yang sudah dirancang sedemikian rupa itu, mampu menghasilkan tenaga listrik maksimal. 1 fuse dan 3 fuse, menghasilkan kapasitas listri sampai 220vlt dengan kapasitas 1000 hingga 6000 watt. Sedang untuk fuse 3, sanggup menghasilkan 380 fuse dengan kapasitas tegangan diatas 13.000 watt.
Mantan Dirut PLN ini mengaku penasaran dengan teknologi yang ditemukan Slamet. "Saya pesan juga untuk menguji keseriusan dan kebenaran teknologinya," katanya.
Sebelumnya, seorang warga bernama Slamet Harianto berhasil menemukan teknologi penghasil listrik tenaga hampa (PLTH). Slamet tinggal di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sehari-hari, Slamet bekerja sebagai tukang dinamo di desa tempatnya tinggal.
Meski berhasil menemukan alat cangih, pria paruh baya itu, bukan lulusan sekolah tinggi di bidang listrik. Slamet hanya lulusan sekolah dasar (SD). "Dia merakit sendiri alatnya. Elemennya dia buat sendiri ditutup sama arang untuk membangkitkan listrik, tapi detailnya bagaimana saya kurang paham," ucap Wardi, staf Humas Kecamatan Pujon
Alat itu sudah ditemukan Slamet sejak lama. Namun, pemberitaan media yang gencar belakangan ini membuat alat yang ditemukan Slamet itu diketahui banyak orang. Meski mayoritas bahan baku PLTH buatannya berasal dari bahan daur ulang, alat itu tidak menimbulkan polusi.
Slamet melakukan riset pembuatan PLTH mulai 1997 dan pada 2008 berhasil dibuat prototipe pertama bertegangan 380 volt dan berdaya 13 kilowatt. Prototipe pertama ini menjadi tipe kedua: 3 Fase. Tipe ini ditujukan untuk pasar industry. Satu tipe lagi, 1 Fase, dibuat dengan voltase 220 dengan daya minimal 1.000 watt dan daya maksimal 6.000 watt, yang cocok untuk listrik rumahan.
Pria lulusan SD temukan pembangkit listrik non-bahan bakar
Kabar baik datang dari Malang. Seorang warga bernama Slamet Harianto berhasil menemukan teknologi penghasil listrik tenaga hampa (PLTH). Bahkan, alat temuannya itu sudah dipesan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan PLN.
"Iya banyak yang pesan, bupati Malang juga pesan, masyarakat juga," kata Wardi, staf Humas Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (25/7).
Slamet tinggal di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Slamet sehari-hari bekerja sebagai tukang dinamo di desa tempatnya tinggal. Meski berhasil menemukan alat cangih, pria paruh baya itu, bukan lulusan sekolah tinggi di bidang listrik. Slamet hanya lulusan sekolah dasar (SD).
"Dia merakit sendiri alatnya. Elemennya dia buat sendiri ditutup sama arang untuk membangkitkan listrik, tapi detailnya bagaimana saya kurang paham," kata dia.
Alat itu sudah ditemukan Slamet sejak lama. Namun, pemberitaan media yang gencar belakangan ini membuat alat yang ditemukan Slamet itu diketahui banyak orang. Meski mayoritas bahan baku PLTH buatannya berasal dari bahan daur ulang, alat itu tidak menimbulkan polusi.
"Keunggulannya tidak ada polusi dan tidak ada suara, tidak pakai bahan bakar, tapi saya kurang tahu persisnya," kata dia.
Saat ini, Slamet sudah mendaftarkan alat temuannya itu ke Kemenkum HAM dan Kementerian Perindustrian untuk dipatenkan. "Dia mau mencari ke Kemenkum HAM dan Kementerian Perindustrian," kata dia.
sumber :http://www.merdeka.com/uang/dahlan-kagumi-pria-lulusan-sd-penemu-plth.html
No comments:
Post a Comment